Evolusi
Bagas W Adiputraa
Juni 26, 2019
0 Comments
Pengertian evolusi :Evolusi
merupakan cabang biologi yang mempelajari sejarah asal usul makhluk hidup dan
keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu dengan yang lain. Evolusi secara
harfiah dapat diartikan sebagai perubahan perlahan-lahan. Oleh karenanya, yang
dimaksud dengan evolusi biologi adalah perubahan/perkembangan makhluk hidup
secara bertahap dalam jangka waktu lama dari bentuk sederhana menuju bentuk
yang lebih kompleks.
3. Homologi Antarorgan-organ pada Makhluk Hidup
a. Evolusi Progresif
b. Mikroevolusi
b. Evolusi Konvergen
Empat mekanisne spesiesi :
Isolasi geografis burung Finch di Kepulauan Galapagos menghasilkan lebih dari satu lusin spesies baru hal ini merupalan petunjuk bahwa variasi yang mengarah ke speciasi terjadi disini
Sejarah Evolusi
Manusia
1. Primata
2. Manusia Purba
a. Manusia Kera Afrika Selatan
b. Manusia Kera Afrika
Timur
c. Manusia Jawa
d. manusia Peking
e. Homo Sapiens
3. Manusia Modern
Tabel Jenis-Jenis Manusia Modern
Teori asal usul kehidupan
Setelah beberapa hari diamati, muncul larva di daging dalam toples yang terbuka. Sementara daging di toples yang tertutup bersih. Redi pun berkesimpulan bahwa belatung tersebut berasal dari lalat-lalat yang masuk ke dalam toples dan bertelur di sana. Tidak berhenti sampai di situ, Redi kembali membuat percobaan untuk meyakinkan kesimpulannya.
Percobaan
LazzaroSpallanzani (Sumber: timetoast.com)
Setelah didiamkan beberapa hari, terlihat bahwa di wadah yang terbuka, kondisi air kaldu menjadi keruh dan aromanya busuk. Di sisi lain, kondisi air kaldu pada wadah yang tertutup tetap jernih. Kok bisa? Ini terjadi karena adanya aktivitas mikroorganisme yang berasal dari udara bebas.
Sampai akhirnya Louis Pasteur, ahli biokimia kebangsaan Perancis, berhasil menyempurnakan percobaan Spallanzani. Sekaligus mematahkan teori abiogenesis. Pasteur memodifikasi salah satu wadah yang digunakan Spallanzani dengan wadah labu berleher panjang. Untuk apa? Leher panjang ini berguna sebagai indikator yang memberitahukan bahwa masih ada hubungan antara labu dan udara di luar (masih ada oksigen untuk mikroorganisme hidup).
Ilustrasi oleh Megan Whitaker
Lalu bagaimana hasilnya?
Setelah dipanaskan dan didiamkan beberapa hari, ternyata air kaldu yang ditempatkan di labu berleher panjang tetap jernih. Tetapi, di bagian ujung lehernya muncul banyak debu dan kotoran. Sementara pada wadah yang terbuka, mengandung mikroorganisme.
Eksperimen ini pun mematahkan teori abiogenesis dan menghasilkan teori baru dengan 3 isi sebagai berikut:
1) Omnevivumexovo: Semua makhluk hidup berasal dari telur
2) Omne ovum exvivo: Semua telur berasal dari makhluk hidup
3) Omne vivum ex vivo: Semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
Kamu juga pasti setuju dengan hasil teori dari percobaan Pasteur itu. Tapi sekarang, bagaimana kalau pertanyaannya kita ubah menjadi:
Kalau semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lain, bagaimana caranya makhluk hidup pertama lahir?”
Referensi :
Aryulina, Diah, Dkk. 2006. Biologi SMA Kelas XII. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Jika temen- temen malas untuk membacanya, dapat melihat video ini saja yaa :)
https://www.youtube.com/watch?v=Oez0Hy6AJvY
Petunjuk-Petunjuk
Evolusi
Petunjuk evolusi digunakan untuk
menjawab kebenaran tentang adanya evolusi. Petunjuk
evolusiberupa fakta-fakta yang
terdapat di bumi yang mendukung peristiwa evolusi sebagai
berikut.
1. Variasi dari
Individu-Individu dalam Satu Keturunan
Kenyataan di alam tidak
pernah ditemukan individu yang sama persis, meskipun dalam satu keturunan.
Adanya perbedaan tersebut menimbulkan variasi. Individu yang mengalami variasi
disebut varian. Darwin berpendapat variasi-variasi tersebut dipengaruhi oleh
faktor dari luar, missal makanan, suhu, dan tanah. Jika individu yang telah
mengalami perubahan berada pada tempat yang berbeda dari asalnya, dalam
perkembangannya akan mengalami perubahan yang sifatnya menetap dan akan makin
berbeda dengan nenek moyang dari tempat asal-usulnya. Darwin juga berpendapat
pada peristiwa domestikasi spesies yang dimuliakan, manusia berasal dari
spesies liar yang kemudian mengalami perubahan yang akhirnya terjadi variasi.
Terjadinya variasi digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi yang mengarah pada
terbentuknya spesies-spesies baru.
2. Petunjuk Fosil dari
Berbagai Lapisan Bumi
Fosil digunakan sebagai
petunjuk evolusi karena merupakan sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang telah
membatu yang berada pada lapisan-lapisan bumi. Lapisan-lapisan bumi menunjukkan
tingkat usia bumi sehingga dapat dijadikan petunjuk adanya hewan atau tumbuhan
pada masa-masa tertentu. Umur fosil ditentukan berdasarkan lapisan bumi tempat
fosil ditemukan. Dengan membandingkan macammacam fosil dari berbagai lapisan
bumi diperoleh petunjuk bahwa telah terjadi evolusi. Adanya perubahan
bentukbentuk fosil dari lapisan bumi yang tua ke lapisan bumi yang muda,
merupakan petunjuk mengenai adanya evolusi. Ditemukannya fosil kuda secara
lengkap pada setiap zaman geologi menunjukkan adanya perubahan secara
berangsur- angsur dalam waktu yang lama sesuai dengan perubahan masa. Kuda yang
pertama ditemukan disebut Eohippus yang hidup pada zaman Eosin 60 juta tahun
yang lalu. Perubahan-perubahan yang terjadi dari Eohippus sampai Equus adalah
sebagai berikut.
·
Ukuran dari sebesar kucing berkembang sampai menjadi sebesar kuda
seperti sekarang.
·
Perkembangan kepala makin besar sehingga jarak antara ujung mulut
dengan mata makin panjang.
·
Leher makin tumbuh panjang dan mudah digerakkan.
·
Perkembangan geraham depan dan belakang makin sempurna untuk
menghancurkan makanan (rumput) secara mekanis.
·
Anggota tubuh makin panjang, sehingga kemampuan berlari makin
cepat.
·
Perubahan bentuk dan jumlah jari kaki dari berjumlah 5 hingga
tinggal satu jari yang tumbuh membesar dan panjang. Jari ke-2 dan ke-4
mereduksi hingga tidak berfungsi lagi.
3. Homologi Antarorgan-organ pada Makhluk Hidup
Homologi adalah
organ-organ yang mempunyai bentuk asal sama dan kemudian berubah strukturnya
sehingga fungsinya berbeda. Homologi digunakan sebagai petunjuk evolusi dengan
membandingkan asal-usul organ-organ makhluk hidup tersebut dari berbagai
spesies. Contoh, tangan manusia homolog dengan kaki depan kucing, kuda, buaya,
dan vertebrata lainnya, namun fungsi dari anggota depan masing- masing spesies
tersebut berbeda. Sebaliknya, organ-organ yang sama fungsinya tetapi memiliki
asalusul yang berbeda disebut analog. Contoh, sayap burung analog dengan sayap
serangga. Macammacam anggota gerak itu pada spesies-spesies tersebut mengalami
modifikasi yang adaptif.
4. Embriologi
Perbandingan dalam Perkembangan Makhluk Hidup
Embriologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang perkembangan embrio. Perkembangan embrio menunjukkan
adanya kesamaan pada fase-fase perkembangannya. Haeckel (1834–1919)
mengemukakan Teori Rekapitulasi yang menyatakan bahwa suatu organisme atau
individu dalam perkembangannya (ontogeni) cenderung untuk merekapitulasi
tahap-tahap perkembangan yang telah dilalui nenek moyangnya (filogeni).
Filogeni adalah sejarah perkembangan organisme dari filum paling sederhana hingga
paling sempurna. Ontogeni adalah sejarah perkembangan organism dari zigot
sampai dewasa. Ontogeni organisme merupakan ulangan dari sejarah perkembangan
evolusi atau dengan kata lain ontogeni merupakan ulangan singkat dari filogeni
Dalam embriologi
perbandingan terdapat hubungan kekerabatan pada Vertebrata yang ditunjukkan
adanya persamaan bentuk perkembangan yang dialami dari zigot sampai embrio.
Makin banyak persamaan yang dimiliki embrio-embrio menunjukkan makin dekatnya
hubungan kekerabatan.
5. Pengaruh Penyebaran
Geografis Makhluk Hidup
Letak geografis
berpengaruh terhadap faktor-faktor utama yang menentukan berbagai tipe atau
karakteristik habitat tertentu. Iklim merupakan faktor utama yang menentukan
tipe tanah maupun spesies tumbuhan yang tumbuh di daerah tersebut. Sebaliknya
jenis tumbuhan yang ada menentukan jenis hewan dan mikroorganisme yang akan
menghuni daerah tersebut. Pada dasarnya iklim tergantung pada matahari.
Matahari bertanggung
jawab tidak hanya sebagai intensitas cahaya yang tersedia untuk proses
fotosintesis tetapi juga temperatur pada umumnya. Komponen iklim lain yang
menentukan organisme apa yang dapat hidup di suatu daerah adalah kelembapan.
Curah hujan yang banyak diperlukan untuk mendukung pertumbuhan pohon-pohon yang
besar, sedangkan curah hujan yang sedikit membantu komunitas yang didominasi
oleh pohon-pohon pendek, semak belukar, dan rumput. Dengan demikian iklim
merupakan salah satu faktor utama terbentuknya daerah-daerah biografi.
Daerahdaerah biografi menekankan terutama pada sejarah evolusi (perkembangan)
dari kelompok-kelompok organisme. Dari mana mereka berasal, bagaimana mereka
menyebar, dan bagaimana distribusinya pada masa sekarang dapat menjelaskan
tentang sejarahnya pada masa lalu.
Mekanisme
evolusi
Dalam
mekanisme evolusi sebagai berikut nih broo :
- Seleksi
Alam
Makhluk hidup yang mampu beradaptasi akan mampu bertahan hidup. - Mutasi
Gen
Perubahan susunan DNA dapat menimbulkan sifar baru. - Frekuensi
Gen Dalam Populasi
Perbandingan frekuensi gen dapat mengalami perubahan, adanya perubahan keseimbangan frekuensi gen dalam populasi menunjukkan adanya evolusi. - Hubungan
Antara Waktu Dengan Perubahan Sifat Organisme
Selama penciptaan makhluk hidup telah terjadi proses evolusi dalam waktu yang lama, proses tersebut menyebabkan terbentuknya spesies-spesies baru.
Rumus hukum Hardy – Weinberg yaitu ( p + q )2 =
P2 + 2pq + q2 = 1. Syarat berlakunya hukum Hardy – Weinberg yaitu tidak terjadi
mutasi, perkawinan secara acak, tidak terjadi aliran gen, populasi cukup besar,
tidak ada seleksi alam.
Perkembangan
Teori evolusi
Macam
macam evolusi
Teori evolusi menjelaskan perkembangan makhluk hidup secara
bertahap dalam jangka waktu lama. Evolusi dapat dikelompokkan berdasarkan arah,
skala perubahan, dan hasil akhir dari evolusi tersebut. Evolusi berdasarkan
arahnya dibedakan menjadi evolusi progresif dan evolusi regresif. Evolusi
progresif terjadi apabila individu dapat bertahan hidup, sedangkan evolusi
regresif terjadi apabila individu mengalami kepunahan. Evolusi berdasarkan
skala perubahan evolusi dapat dibedakan menjadi makroevolusi dan mikroevolusi.
Evolusi berdasarkan hasil akhir dibedakan menjadi evolusi
divergen dan konvergen. Evolusi divergen adalah apabila perubahannya berasal
dari satu spesies menjadi banyak spesies baru, sedangkan evolusi konvergen
apabila perubahannya didasarkan pada adanya kesamaan struktur antara dua organ
pada garis sama dari nenek moyang yang sama. Dengan mempelajari macam-macam
evolusi diharapkan dapat lebih memahami tentang evolusi makhluk hidup. Berikut
ini penjelasan mengenai macam-macam evolusi.
1. Evolusi Berdasarkan Arahnya
Berdasarkan arahnya evolusi dibagi menjadi dua, yaitu evolusi progresif dan evolusi regresif.
Berdasarkan arahnya evolusi dibagi menjadi dua, yaitu evolusi progresif dan evolusi regresif.
a. Evolusi Progresif
Evolusi progresif
adalah evolusi menuju pada kemungkinan yang dapat bertahan hidup (survival).
Bila setiap spesies hasil perubahan secara turun temurun mampu menyesuaikan
diri dengan lingkungannya suatu ketika akan dihasilkan keturunan yang
bervariasi dan mengarah terbentuknya spesies baru. Terbentuknya spesies baru
akan meningkatkan keragaman hayati planet bumi.
Salah satu contoh evolusi progresif seperti yang terjadi pada burung finch di Kepulauan Galapagos yang dulu dipakai Charles Darwin untuk mengembangkan teori evolusi, kini terbukti cocok dengan teori itu, mereka memang berevolusi. Burung-burung finch yang berukuran sedang, yang dulu diteliti Darwin, ternyata perlahan-lahan memperkecil paruhnya untuk mendapatkan aneka jenis biji-bijian. Perubahan ini mulai terjadi sekitar dua puluh tahun setelah kedatangan burung pesaing mereka yang berukuran lebih besar, dan memperebutkan sumber makanan yang sama.
Salah satu contoh evolusi progresif seperti yang terjadi pada burung finch di Kepulauan Galapagos yang dulu dipakai Charles Darwin untuk mengembangkan teori evolusi, kini terbukti cocok dengan teori itu, mereka memang berevolusi. Burung-burung finch yang berukuran sedang, yang dulu diteliti Darwin, ternyata perlahan-lahan memperkecil paruhnya untuk mendapatkan aneka jenis biji-bijian. Perubahan ini mulai terjadi sekitar dua puluh tahun setelah kedatangan burung pesaing mereka yang berukuran lebih besar, dan memperebutkan sumber makanan yang sama.
b. Evolusi Regresif
Evolusi regresif adalah proses menuju pada kemungkinan
kepunahan. Hal ini seperti yang terjadi pada dinosaurus. Prof. Michael Rampino
dalam Discovery Channel berjudul “Catasthropic Past” menyebutkan bahwa
kepunahan Dinosaurus dipicu oleh serbuan dari luar angkasa (meteor). Unsur
iridium (hujan asam) yang merupakan unsur langka meteor pun banyak ditemukan di
daerah bekas kawah meteor, yaitu sekitar 10 ribu kali lebih banyak dibandingkan
kulit bumi yang lain. Menurutnya ini menjadi petunjuk hubungan antara meteor
dengan kepunahan binatang besar tersebut.
2. Evolusi Berdasarkan
pada Skala Perubahannya
Berdasarkan skala perubahannya, evolusi dibagi menjadi dua,
yaitu makroevolusi dan mikroevolusi :
a. Makroevolusi
Makroevolusi adalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan
perubahan dalam skala besar dan dapat mengarah kepada terbentuknya spesies
baru. Makroevolusi dapat terjadi ketika mikroevolusi terjadi berulang kali
selama jangka waktu yang panjang. Perubahan yang menyebabkan perbedaan yang
lebih besar dan nyata diantara golongan taksonomi diatas spesies. Hal ini
timbul dari serangkaian panjang kejadian spesies yang masing-masing membawa
spesies keturunan makin jauh dari bentuk leluhur asli. Salahsatu contoh
makroevolusi adalah kemunculan bulu selama evolusi burung dari dinosaurus
teropoda.
b. Mikroevolusi
Mikroevolusi adalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan perubahan
dalam skala kecil. Mikroevolusi ini hanya mengarah kepada terjadinya perubahan
pada frekuensi gen atau kromosom. Mikroevolusi juga disebut sebagai
"perubahan di bawah tingkat spesies". Perubahan ini disebabkan oleh
empat proses yang berbeda: mutasi, seleksi baik yang alami maupun buatan
), aliran gen, dan hanyutan genetik.Umumnya evolusi yang terpantau adalah
contoh mikroevolusi, misalnya bakteri yang mendapatkan resistansi antibiotik.
3. Evolusi Berdasarkan Hasil Akhir
Berdasarkan hasil akhir evolusi dapat dibedakan menjadi dua
yaitu evolusi divergen dan evolusi konvergen.
a. Evolusi Divergen
a. Evolusi Divergen
Evolusi divergen adalah munculnya individu yang memiliki bentuk
morfologi berbeda walaupun berasal dari garis keturunan yang sama. Evolusi
divergen ditemukan pada peristiwa terdapatnya lima jari pada vetebrata yang
berasal dari nenek moyang yang sama dan sekarang dimiliki oleh bangsa primata
dan manusia.
Pada tumbuhan contoh yang mudah diamati adalah
Euphorbia echinus dan Euphorbia pulcherrima. Keduanya tumbuhan berasal dari
garis keturunan yang sama namun memiliki bentuk morfologi yang sangat berbeda.
E.echinus hidup di daerah gurun sehingga mengembangkan struktur duri dan akar
yang panjang, sedangkan E.pulcherima hidup di tempat lembab sehingga tetap memiliki
daun yang normal. Walaupun berasal dari garis keturunan yang sama, namun karena
perbedaan tempat hidup akhirnya kedua jenis euporbia tersebut berkembang
menjadi tumbuhan dengan bentuk yang jauh berbeda.
b. Evolusi Konvergen
Evolusi konvergen adalah munculnya individu dengan bentuk
morfologi yang mirip walaupun berasal dari garis keturunan yang berbeda. Hal
ini dapat ditemukan pada hiu dan lumba – lumba. Ikan hiu dan lumba – lumba
terlihat sama seperti organime yang berkerabat dekat, tetapi hiu ternyata
termasuk dalam pisces sedangkan ikan lumba – lumba termasuk dalam mamalia.
Pada tumbuhan contoh yang mudah diamatii adalah pada tumbuhan kaktus Cereus Jamacaru dan euporbia Euphorbia echinus. Diantara E.jamacaru dan E. echinus memiliki bentuk morfologi yang mirip, dimana keduanya sama-sama memiliki daun yang dimodifikasi menjadi duri dan dilapisi zat lilin, juga adanya struktur akar yang sangat dalam menembus permukaan bumi.
C. jamacaru dan E. echinus adalah tumbuhan yang berbeda baik asal maupun garis keturunannya, namun keduanya memiliki kemiripan karena pengaruh dari tempat hidup yang sama, yaitu daerah gurun yang miskin kandungan air. Walaupun kedua tumbuhan tersebut tidak berkerabat dekat, namun karena memiliki habitat yang sama, mereka mengalami evolusi (perubahan) secara perlahan-lahan hingga akhirnya saat ini bentuknya menjadi sangat mirip.
Pada tumbuhan contoh yang mudah diamatii adalah pada tumbuhan kaktus Cereus Jamacaru dan euporbia Euphorbia echinus. Diantara E.jamacaru dan E. echinus memiliki bentuk morfologi yang mirip, dimana keduanya sama-sama memiliki daun yang dimodifikasi menjadi duri dan dilapisi zat lilin, juga adanya struktur akar yang sangat dalam menembus permukaan bumi.
C. jamacaru dan E. echinus adalah tumbuhan yang berbeda baik asal maupun garis keturunannya, namun keduanya memiliki kemiripan karena pengaruh dari tempat hidup yang sama, yaitu daerah gurun yang miskin kandungan air. Walaupun kedua tumbuhan tersebut tidak berkerabat dekat, namun karena memiliki habitat yang sama, mereka mengalami evolusi (perubahan) secara perlahan-lahan hingga akhirnya saat ini bentuknya menjadi sangat mirip.
Spesiesi
Empat mekanisne spesiesi :
·
Speciasi adalah proses suatu spesies berdivergen menjadi dua
atau lebih spesies.
·
Speciasi telah terpantau berkali-kali pada kondisi laboratorium
yang terkontrol maupun di alam bebas.
·
Pada organisme yang berkembang biak secara seksual, spesiasi
dihasilkan oleh isolasi reproduksi yang diikuti dengan divergensi genealogis.
Terdapat
empat mekanisme spesiasi. Yang paling umum terjadi pada hewan adalah
1.
Speciasi Allopatrik
2.
Speciasi Peripatrik
3.
Speciasi Parapatrik
4.
Speciasi Sympatrik
1. Speciasi Allopatrik :
·
Speciasi yang terjadi pada populasi yang awalnya terisolasi
secara geografis,
·
Barier geografis ini memungkinkan populasi terpengaruh oleh
faktor lingkungan sperti makanan dll
·
Maka terjadi fragmentasi habitat atau migrasi.
·
Seleksi di bawah kondisi demikian dapat menghasilkan perubahan
yang sangat cepat pada penampilan dan perilaku organisme.
·
Karena seleksi dan hanyutan bekerja secara bebas pada populasi
yang terisolasi
·
Hal yang tegas terlihat ketika ini berjalan dalam waktu yang
lama maka akan terjadi variasi yang mutasinya semakin besar , menyebabkan
terjadinya isolasi intrinsik yang akan mengarah ke isolasi reproduksi sehingga
akan menghalangi percampuran gen ,
·
Pemisahan pada akhirnya akan menghasilkan organisme yang tidak
akan dapat berkawin campur maka terbentuklah speciasi
·
Contoh Xylocopa nobilis ( kumbang kayu) di Menado
2. Speciasi Peripatrik
·
Speciasi yang terjadi ketika sebagaian kecil populasi organisme
menjadi terisolasi dalam sebuah lingkungan yang baru.
·
Ini berbeda dengan spesiasi alopatrik dalam hal ukuran populasi
yang lebih kecil dari populasi tetua.
·
Dalam hal ini, adalah hilangnya variasi genetik yang terjadi ketika
suatu populasi baru didirikan oleh sejumlah individu yang sangat kecil.
·
Akibat dari hilangnya variasi genetik, populasi baru dapat
berubah, baik secara genotipe ataupun fenotif dari populasi asalnya.
·
Dalam kasus ekstrem ini menyebabkan speciasi yang nantinya
mengarah ke terbentuknya evolusi
·
Hilangnya variasi genetik ini, menyebabkan spesiasi cepat
·
Karena melalui hanyutan genetika yang cepat dan seleksi terhadap
gen yang kecil .
3. Speciasi Parapatrik
·
Speciasi ini mirip dengan spesiasi peripatrik dalam hal ukuran
populasi kecil yang masuk ke habitat yang baru,
·
Namun berbeda dalam hal tidak adanya pemisahan secara fisik
antara dua populasi.
·
Spesiasi ini dihasilkan dari evolusi mekanisme yang mengurangi
aliran genetika antara dua populasi.
·
Secara umum, ini terjadi ketika terdapat perubahan drastis pada
lingkungan habitat tetua spesies.
·
Salah satu contohnya adalah rumput Anthoxanthum
odoratum , yang dapat mengalami spesiasi parapatrik sebagai respon
terhadap polusi logam terlokalisasi yang berasal dari pertambangan.
·
Pada kasus ini, tanaman berevolusi menjadi resistan terhadap
kadar logam yang tinggi dalam tanah.
·
Seleksi keluar terhadap kawin campur dengan populasi tetua
menghasilkan perubahan pada waktu pembungaan, menyebabkan isolasi reproduksi.
·
Seleksi keluar terhadap hibrid antar dua populasi dapat
menyebabkan "penguatan", yang merupakan evolusi sifat yang
mempromosikan perkawinan dalam spesies,
·
serta peralihan karakter yang terjadi ketika dua spesies menjadi
lebih berbeda pada penampilannya
4. Speciasi Simpatrik
·
Mekanisme spesiasi adalah spesies yang bebrbeda menghuni tempat
yang sama berdivergen tanpa adanya isolasi geografis atau perubahan pada
habitat.
·
Mekanisme ini cukup langka karena hanya dengan aliran gen yang
sedikit akan meng hilangkan perbedaan genetika antara satu bagian populasi
dengan bagian populasi lainnya.
·
Secara umum, spesiasi simpatrik pada hewan memerlukan evolusi
perbedaan genetika dan terjadinya perkawinan acak
·
Contoh bebek dengan Mentok yang berada pada habitat yang sama
·
Dampak dari mekanisme ini akan membawa isolasi reproduksi
·
Salah satu jenis spesiasi simpatrik melibatkan perkawinan silang
dua spesies yang berkerabat, menghasilkan spesies hibrid.
·
Hal ini tidaklah umum terjadi pada hewan karena hewan hibrid
bisanya mandul. Sebaliknya, perkawinan silang umumnya terjadi pada tanaman,
karena tanaman sering menggandakan jumlah kromosomnya, membentuk poliploid
Isolasi geografis burung Finch di Kepulauan Galapagos menghasilkan lebih dari satu lusin spesies baru hal ini merupalan petunjuk bahwa variasi yang mengarah ke speciasi terjadi disini
Sejarah Evolusi
Manusia
Sejarah
manusia yang berasal dari primata cikal bakal adalah sebagai berikut.
1. Primata
Pada
tahun 1871, Charles Darwin menerbitkan bukunya yang berjudul The Descent Of Man
yang berisi tentang asal usul manusia. Pendapat Darwin tersebut didasarkan atas
adanya hubungan kekerabatan antara manusia dengan primata. Hubungan kekerabatan
tersebut juga dapat dilihat antara manusia (Hominidae) dan orang utan
(Pongidae). Di antara bentuk persamaan tersebut dapat Anda lihat struktur
tubuhnya, antara lain:
·
mata menghadap ke depan;
·
memilki kelenjar susu yang terletak di dada;
·
memiliki struktur, jumlah, dan macam kerangka
yang sama;
·
organ darah mempunyai susunan kimia yang sama;
· bentuk rahim dengan tipe simpleks.
2. Manusia Purba
Di antara
penemuan yang ada adalah sebagai berikut.
a. Manusia Kera Afrika Selatan
Beberapa
fosil manusia kera dari Afrika Selatan ditemukan oleh Raymond Dart (1829 –
1924). Beberapa penemuan tersebut antara lain Australopithecus africanus,
Paranthropus robustus, Plesianthropus transvelensis. Menurut Raymond Dart,
manusia kera Afrika Selatan memiliki karakteristik antara lain:
·
dapat berdiri tegak dan berjalan dengan dua
kaki;
·
memiliki tinggi badan kurang lebih 1,5 meter;
·
memiliki volume otak hanya sekitar 450 – 600
cm3;
·
habitat hidup di tempat terbuka.
b. Manusia Kera Afrika
Timur
Fosil ini ditemukan oleh Leakey dan diberi nama Australopithecus
boisai yang memiliki ciri-ciri antara lain berbadan lebih kekar, gigi, dan
tulang rahang lebih kuat. Penemuan lain adalah jenis Australopithecus habilis
yang memiliki ciri-ciri antara lain:
·
memiliki volume otak yang lebih besar
dibandingkan manusia kera Afrika yang lain yaitu ± 650 cm3, sehingga
intelegensinya lebih tinggi;
·
sudah menggunakan alat bantu untuk memotong
dari batu.
c. Manusia Jawa
Fosil
manusia Jawa ditemukan oleh Eugene Dubois, yang merupakan ahli anatomi dan
geologi dari Belanda. E. Dubois menemukan fosil tersebut di daerah Trinil, Jawa
Timur pada tahun 1894. Pada tempat yang berbeda ditemukan pula manusia Jawa
jenis lain. Penemuan ini dilakukan oleh C.R. Von Koenigswald di daerah
Mojokerto dan Sangiran. Hasil penemuan Koenigswald tersebut diberi nama
Pithecanthropus erectus.
Manusia
Jawa yang ditemukan tersebut memiliki ciri-ciri antara lain:
·
dapat berdiri dan berjalan dengan dua kaki;
·
memiliki volume otak kurang lebih 770 – 1000
cm3;
·
dapat berkomunikasi dengan berbicara;
·
dapat membuat alat berburu dan menggunakan
api;
·
hidup kurang lebih 500.000 s.d. 300.000 tahun
yang lalu.
d. manusia Peking
Penemuan
fosil manusia purba dilakukan oleh Davidson Black (Canada) dan Franz Weiden
Reich (Amerika) pada tahun 1920. Penemuan manusia purba tersebut berada di Gua
Kapur, Peking. Hasil penemuan tersebut diberi nama Sinanthropus pekinensis.
Ciri-ciri
manusia Peking tersebut antara lain:
·
memiliki volume otak yang agak besar yaitu
kurang lebih 900–1200 cm3;
·
diperkirakan hidup sekitar 500.000 tahun yang
lalu;
·
mampu menggunakan senjata dan perkakas dari
tulang dan batu;
·
sudah menggunakan api;
·
mempunyai kebudayaan yang lebih maju.
e. Homo Sapiens
Penemuan
Homo sapiens oleh Eugene Dubois yaitu Homo wajakensis yang ditemukan di desa
Wajak, Jawa Timur pada tahun 1889. Spesies ini diperkirakan hidup kurang lebih
40.000 tahun.
3. Manusia Modern
Manusia
modern memiliki ciri-ciri antara lain:
·
memiliki volume otak ± 1400 – 1500 cm3;
·
memiliki tinggi badan ± 1,6 m;
·
memiliki peradaban yang maju;
·
mempunyai peralatan yang lebih baik;
·
suka berburu;
·
sudah terdapat hubungan sosial dan upacara
ritual;
·
diperkirakan hidup sekitar 100.000 – 40.000
tahun yang lalu.
Dari
ciri-ciri tersebut, Anda dapat melihat suatu perkembangan terjadi menuju bentuk
manusia yang lebih baik.
Tabel Jenis-Jenis Manusia Modern
Teori asal usul kehidupan
generatio spontanea
teori
yang menyatakan bahwa makhluk hidup .
Teori biogenesis
adalah yang
menyatakan bahwa makhluk hidup Adapun para ilmuwan yang mengemukakan teori ini .
Mereka melakukan pengamatan tersendiri yang lebih terencana dan terstruktur.
Percobaan
Francesco Redi
Francesco Redi adalah orang pertama yang
melakukan percobaan untuk menyanggah teori abiogenesis. Redi membuat percobaan
dengan memasukkan daging ke dalam dua buah toples; toples tanpa penutup
(terbuka) dan toples dengan penutup.Setelah beberapa hari diamati, muncul larva di daging dalam toples yang terbuka. Sementara daging di toples yang tertutup bersih. Redi pun berkesimpulan bahwa belatung tersebut berasal dari lalat-lalat yang masuk ke dalam toples dan bertelur di sana. Tidak berhenti sampai di situ, Redi kembali membuat percobaan untuk meyakinkan kesimpulannya.
Percobaan Francesco Redi (Sumber: socratic.com)
Dia memodifikasi toples yang digunakan dengan
membuat tutup yang terbuat dari kain kassa. Hal ini dia lakukan agar udara dari
luar bisa masuk dan terjadi pembusukan daging, tetapi lalat tidak dapat masuk
sehingga mencegah munculnya telur lalat. Hasilnya? Daging tersebut
membusuk, dan tidak ada larva yang lahir.- Percobaan
Lazzaro Spallanzani
Hampir mirip dengan
percobaan yang dilakukan oleh Redi, Spallanzani berusaha membuktikan bahwa
munculnya organisme berasal dari organisme lain yang hidup. Spallanzani
melakukan pengujian dengan memanaskan air kaldu (rebusan daging) di dua tempat
yang berbeda.
Setelah dipanaskan,
masing-masing wadah diberikan kondisi yang berbeda: wadah yang pertama diberi
penutup, sementara wadah satunya dibiarkan terbuka.
Setelah didiamkan beberapa hari, terlihat bahwa di wadah yang terbuka, kondisi air kaldu menjadi keruh dan aromanya busuk. Di sisi lain, kondisi air kaldu pada wadah yang tertutup tetap jernih. Kok bisa? Ini terjadi karena adanya aktivitas mikroorganisme yang berasal dari udara bebas.
- Percobaan
Louis Pasteur
Sampai akhirnya Louis Pasteur, ahli biokimia kebangsaan Perancis, berhasil menyempurnakan percobaan Spallanzani. Sekaligus mematahkan teori abiogenesis. Pasteur memodifikasi salah satu wadah yang digunakan Spallanzani dengan wadah labu berleher panjang. Untuk apa? Leher panjang ini berguna sebagai indikator yang memberitahukan bahwa masih ada hubungan antara labu dan udara di luar (masih ada oksigen untuk mikroorganisme hidup).
Ilustrasi oleh Megan Whitaker
Lalu bagaimana hasilnya?
Setelah dipanaskan dan didiamkan beberapa hari, ternyata air kaldu yang ditempatkan di labu berleher panjang tetap jernih. Tetapi, di bagian ujung lehernya muncul banyak debu dan kotoran. Sementara pada wadah yang terbuka, mengandung mikroorganisme.
Eksperimen ini pun mematahkan teori abiogenesis dan menghasilkan teori baru dengan 3 isi sebagai berikut:
1) Omnevivumexovo: Semua makhluk hidup berasal dari telur
2) Omne ovum exvivo: Semua telur berasal dari makhluk hidup
3) Omne vivum ex vivo: Semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
Kamu juga pasti setuju dengan hasil teori dari percobaan Pasteur itu. Tapi sekarang, bagaimana kalau pertanyaannya kita ubah menjadi:
Kalau semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lain, bagaimana caranya makhluk hidup pertama lahir?”
https://www.youtube.com/watch?v=Oez0Hy6AJvY